Banyak orang bilang pemain sepakbola itu seolah-olah politikus (politisi). Sedangkan klub di mana mereka bernaung menyerupai partai politik. Hari ini kawan, besok mampu jadi lawan begitu sebaliknya. Tidak ada yang pasti. Benarkah demikian?
Biasanya dikala seorang pemain membela klubnya mati-matian pasti akan berseteru dengan pemain lawan yang juga membela klubnya. Lucunya, berhubung sebagai pemain mereka hanya dikontrak beberapa musim, mampu jadi animo depan justru mereka pindah ke klub yang dulu menjadi lawannya? Otomatis dari lawan hasilnya menjadi kawan atau sebaliknya. Sudah banyak kejadiannya dan hal ini lumrah. Tahu sama tahulah.
Salah satu pola terbaru dan sederhana misalnya Wayne Rooney yang sekarang berteman dengan Bastian Schweinsteiger. Dulu mereka musuh turun-temurun hingga hampir jotos-jotosan di Liga Champions dikala Manchester United bertemu Bayern Munchen. Namun sekarang justru mereka kawan karib dan akan membela Manchester United di Liga Champions nanti. Tidak percaya? silakan simak beberapa fotonya di bawah ini:
Tampak Rooney dijegal oleh Schweini di sabung Liga Champions beberapa waktu lalu. |
Rooney terjatuh dan Schweini dihadiahi kartu kuning oleh wasit. |
Kejadian ini sempat hampir berujung bentrok panas kedua pemain. |
Sekarang keduanya jadi sahabat membela Manchester United di animo 2015/2016. |
Dulu lawan sekarang mampu jadi teman. |
Benarkah pemain sepakbola sama dengan politisi? Kalau benar, sebagai penggemar atau fans janganlah terlalu fanatik sama sebuah klub atau pemain sepakbola. Bisa saja suatu hari nanti mereka berganti daerah dan posisi. Jangan hingga nanti mereka berteman malah kita yang masih musuhan sama teman-teman kita hanya untuk urusan sepakbola. Benarlah kata pepatah,
"Di dalam politik tidak ada kawan atau lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi."
Hmmm.... dan yang paling ngaco yaitu justru dikala pertandingan sepakbola atau olahraga sepakbola ditunggangi kepentingan partai politik. Wah ini lebih ekstrim lagi.
0 comments:
Post a Comment