Home » » Arti Fulltime 1x2 (FT 1X2) Pasaran Bola

Arti Fulltime 1x2 (FT 1X2) Pasaran Bola

Nilai odds untuk FT 1x2 antara Belanda vs Indonesia sudah pasti sangat tidak seimbang.
Pasaran bola berikutnya yang perlu diketahui ialah yang bernama "Full Time 1x2" atau "(FT 1X2)". Apa maksud dari FT 1x2 ini? Mengapa disebut pasaran 1x2? Kenapa bukan 2x4, 1x3, dsb? Berikut kami jelaskan secara sederhana.


Dalam satu tabrak pertandingan terdiri dari 2 babak yakni: babak pertama dan babak kedua. Makara untuk pasaran FT 1x2 ialah pasaran yang menghitung hasil final sebuah tabrak secara keseluruhan (babak penuh). Makanya disebut fulltime 1x2 atau disingkat FT 1x2. Biar gampang diingat, untuk posisi kandang diidentikkan dengan 1 sedangkan untuk tandang (tamu) diidentikkan 2. Posisi hasil imbang diidentikkan tanda X.

Sebagai petaruh (bettor) kita bebas memilih. Bandar juga tidak memaksa kita. Ada 3 pilihan yang berkaitan dengan pasaran fulltime 1x2 di luar nilai odds yang diberikan. Ketiga pilihan ini boleh dikatakan hanya sebagai probabilitasnya saja yakni:
  • Tuan Rumah Menang (Home Win) = 1
  • Tamu Menang (Away Win) = 2
  • Hasil Imbang/Seri (Draw) = X
"Home win" ialah saat jumlah gol tim tuan rumah lebih banyak dari tim tamu (H > A). Misalnya 1-0, 2-0, 2-1, 3-0, 7-0, dst. Sementara kalau "away win" ialah saat jumlah gol tim tuan rumah lebih sedikit dari tim tamu (H < A). Misalnya 0-1, 1-2, 2-3, 0-2, 1-4, dst. Sedangkan kalau "draw" ialah saat jumlah gol tim tuan rumah dengan tim tamu ialah seimbang atau bahkan tidak ada gol sama sekali (H = A). Misalnya : 0-0, 1-1, 2-2, 3-3, dst. Semuanya dihitung secara full time sampai pertandingan usai. Yang menjadi patokannya ialah gol.

Membaca Pasaran Fulltime 1x2

Pasaran ini mudah dipahami dan mudah melaksanakan tim tuan rumah menang, tinggal bet di posisi tuan rumah. Sebaliknya jikalau yakin tim tamu menang, maka bet di posisi tamu. Kalau yakin tidak ada gol sama sekali atau jadinya akan imbang, tinggal bet di posisi draw.

Sebagai ilustrasi aplikatif supaya mudah dipahami, kami berikan pola tabrak FIFA U20 2013 kemarin antara Korea Selatan vs Nigeria. Pasaran voor handicap dibuka dengan nilai:

Korea Selatan (-0.25) Nigeria

Nigeria memperlihatkan nilai kepada Korea Selatan sebesar 1/4 bola. Dengan demikian yang diunggulkan ialah tim Nigeria karena berani memperlihatkan voor. Karena tabrak FIFA biasanya di negara penyelenggara yang netral maka untuk partai pertandingan ini bergotong-royong tidak ada istilah tuan rumah atau tamu. Meski begitu tetap saja posisi Korea Selatan dianggap tuan rumah (1) sementara Nigeria sebagai tamu (2). Ini hanya faktor untuk memudahkan betting saja.

Pasaran fulltime 1x2 tidak melihat voor yang diberikan. Yang dilihat ialah gol yang terjadi. Setelah tabrak ini usai, skor yang tercipta ialah 0 - 1 untuk tim Nigeria. Artinya Nigeria menang. Jika kita memilih Nigeria maka kita menang, sebaliknya jikalau kita memilih Korea Selatan maka kita kalah. Yang pilih jadinya draw juga kalah. Bagaimana misalnya skor katakanlah ialah 1 - 1? Ini artinya yang memilih Korea Selatan dan Nigeria kalah. Yang menang ialah mereka yang memilih draw karena jadinya ialah seimbang.

Sampai di sini pasti ada yang berpikir bahwa pasaran fulltime 1x2 ini cepat menjadi duit. Mengapa? Karena jikalau hanya berdasarkan gol, maka tinggal kita pilih saja tabrak antara klub-klub jago melawan klub-klub papan bawah. Sudah pasti klub jago akan mencetak banyak gol. Contoh misalnya antara Barcelona FC vs Levante, Chelsea vs Crystal Palace, Bayern Munchen vs Hamburger, Juventus vs Atalanta, dsb. Atau antara timnas Spanyol vs Haiti, Inggris vs India, Belanda vs Indonesia, Brazil vs Mesir, dsb. Pemikiran yang brilian!

Hanya saja, pedoman ini sudah menjadi diam-diam umum. Bandar bola tahu persis. Meski bandar bola tidak memihak kepada petaruh manapun, namun posisi odds yang dibuka selalu tidak seimbang bahkan sangat miring drastis. Misalnya tabrak kemarin antara timnas Indonesia vs Belanda. Indonesia sebagai tuan rumah dan Belanda sebagai tim tamu. Semua orang bahkan anak kecil pun mampu menebak bahwa Belanda akan menjuarai laga persahabatan ini. Karena terang posisi Belanda jauh di atas posisi Indonesia dalam daftar ranking FIFA.

Bagaimana jikalau kita bertaruh untuk Belanda? Nilai odds-nya mampu 1,05 atau bahkan 1,02 yang artinya kalau menang, kita hanya meraih untung 5% atau 2%. Makara kalau kita bertaruh Rp 1 juta hanya menang Rp 20.000 atau Rp 50.000. Namun begitu Belanda kalah atau hasilnnya imbang 0 - 0 atau 1 - 1 maka kita kalah semua. Sebaliknya kalau kita bertaruh untuk Indonesia maka odds-nya mampu 2,5 di  mana kalau bet Rp 1 juta menang menjadi Rp 2,5 juta. Tetapi apakah berani dan yakin bahwa Indonesia akan menang? Perangkap ini ditebar karena memang fulltime 1x2 mudah dibaca.

Yang lebih gila lagi ialah kadang odds-nya hanya 0,02 persen. Artinya jikalau kita bertaruh Rp 1 juta, kita menang Rp 2.000. Namun kalau kalah kita kalah semua. Ha? Memang menyerupai itulah kadang pasaran untuk FT 1X2 ini. Contohnya antara Spanyol - Tahiti di Piala Dunia Konfederasi 2013 kemarin. Sudah pasti tidak mungkin Spanyol kalah atau jadinya imbang. Buktinya memang skor berakhir Spanyol (10 - 0) Tahiti. Tapi apakah kita berani bertaruh untuk Spanyol di mana hanya menang Rp 2.000 perak? Ngaco kan?

Apa Yang Bisa Dipelajari?

Pepatah berkata bahwa bola itu bundar. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di lapangan. Ada kalanya klub atau negara yang tidak diunggulkan malah mampu menang atau berakhir dengan hasil imbang. Dengan demikian jikalau kita memilih klub atau negara yang lemah atau memilih imbang, hasil kemenangan mampu sedemikian besar. Modal Rp 1 juta mampu menang di atas Rp 2 juta atau bahkan Rp 30 juta untuk partai-partai tertentu. Semua tergantung nilai odds yang dikenakan di pasaran tersebut.

Namun jangan berharap keajaiban ini mampu selalu terjadi. Sangatlah langka dan hanya untuk bettor yang superhoki barangkali. Namun kalau kita berani mengikuti prediksi bandar, bermain di klub/negara yang diunggulkan 99% pasti lolos. Kita mampu mengambil selisih keuntungan sekian persen sudah indah daripada menabung di bank. Dikit-dikit lama-lama mampu jadi bukit loh. Namun saran kami pilih return yang setidaknya 15% - 20%. Kalau di bawah itu rasanya cukup bodoh. Prinsip investasi kembali terulang "high risk high gain".

Saran berikutnya, kalau ingin bet fulltime 1x2 pilihlah tabrak persahabatan entah itu club friendly atau international friendly. Namun sayang tabrak menyerupai ini jarang terjadi apalagi animo liga sedang berlangsung. Pastikan negara tersebut ialah negara yang sepakbolanya berpengaruh sedang melawan yang sepakbolanya kurang hebat. Atau antara klub papan atas dengan klub yang tidak terkenal. Jangan pernah bermain untuk negara atau klub yang kira-kira seimbang atau sulit dibaca. Tinggal lacak saja rankingnya di FIFA atau melihat posisinya secara regional misalnya lewat AFC, CAF, UEFA, CONCACAF, OFC, CONMEBOL, dsb.

Bagaimana?


1 comments: