Duit habis kalah bola nih..pusing.... |
Pesta akbar adu sepakbola Piala Dunia 2014 di Brasil sudah memasuki ahad ke-3. Beberapa negara yang sudah dipastikan tidak akan lolos melangkah ke babak penyisihan 16 besar antara lain adalah:
- Grup A (
KamerundanKroasia) - Grup B (
AustraliadanSpanyol) - Grup C (
JepangdanPantai Gading) - Grup D (
ItaliadanInggris) - Grup E (
EkuadordanHonduras) - Grup F (
IrandanBosnia) - Grup G (
GhanadanPortugal) - Grup H (
RusiadanKorea Selatan)
Yang diberi garis tengah itu artinya sudah pasti keluar dari babak 16 besar. Sementara yang belum dicoret itu artinya masih menunggu beberapa adu terakhir. Meskipun demikian sudah mampu dipastikan tidak akan lolos ke babak 16 besar nanti. Kecuali terjadi keajaiban di mana mencetak banyak gol tanpa perlawanan.
Meski perjalanan masih cukup panjang, kami mencoba mewawancarai beberapa orang yang suka bertaruh bola perihal bagaimana taruhan mereka di Piala Dunia 2014 ini. Boleh dibilang hingga penghujung ahad ke-2 ini rata-rata mengalami kekalahan atau minus (-). Beberapa orang mengatakan bahwa adu kali ini susah dimainkan meski berharap masih ada celah dan kesempatan menyerang balik hingga hari penutupan. Kami desak kembali mengapa mampu terjadi demikian. Hampir semua mengatakan bahwa Piala Dunia 2014 kali ini berbeda dengan Piala Dunia 2010 kemarin. Masa 4 tahun ternyata mengubah segalanya.
Mengacu pada track record atau data yang dimiliki masing-masing petaruh di adu Piala Dunia 2010 kemarin, boleh dibilang semua berpesan bahwa untuk 2 ahad pertama: mainlah untuk partai bawah. Apa artinya? Artinya ialah bertahan dari tim-tim yang menunjukkan voor atau mainlah under. Alasannya alasannya ialah ini piala dunia yang membawa nama negara maka semua tim akan mati-matian berlaga otomatis susah mencetak gol. Namun sayangnya hampir semuanya over 2,5 bola. Rata-rata mencetak pas 3 gol.
Yang tidak habis dipikir ialah beberapa tim Eropa yang diunggulkan malah harus angkat koper pulang kampung lebih awal. Sebut saja menyerupai Spanyol, Inggris, Italia, Bosnia dan mungkin Portugal segera menyusul. Sementara negara-negara menyerupai Chile dan Kosta Rika yang tidak diperhitungkan malah terus melangkah dengan penuh percaya diri.
Makanya tak heran legendaris Piala Dunia dari Argentina (Diego Maradona) sempat melayangkan protes kepada FIFA atas perlakukan FIFA kepada timnas Kosta Rika. Bagaimana tidak, begitu adu Italia vs Kosta Rika selesai dengan kemenangan 0 - 1 untuk Kosta Rika, dunia sudah sempat heboh. Jangan-jangan pemain Kosta Rika menggunakan obat doping sehingga mampu bermain sedemikian mahir melawan tim Italia yang begitu terkenal. Mestinya yang dipanggil harus fair dan adil tetapi pemain Italia cuma 2 orang sementara Kosta Rika yang dipanggil 7 orang untuk sesi wawancara dan test doping. FIFA dianggap melecehkan dan menganggap remeh negara-negara berkembang.
Tapi faktanya memang tidak ditemukan adanya penggunaan obat-obat terlarang penambah stamina tersebut. Semua ini semata-mata alasannya ialah tim-tim sepakbola di setiap negara terus mencar ilmu untuk meningkatkan referensi permainan mereka. Beberapa negara Eropa yang sudah mapan terbuai oleh kehebatan pemain mereka sehingga mengganggap remeh timnas lawan. Konon timnas Indonesia juga dijanjikan akan maju sepakbolanya bila capres Prabowo berhasil mengalahkan rivalnya Jokowi. Tapi pasaran taruhan presiden kali ini kei paling besar justru untuk Jokowi. Boleh dibilang Prabowo akan kalah telak. Soal kalah menang itu biasa alasannya ialah pasti ada yang kalah dan menang. Tanpa kekalahan tidak akan terjadi kemenangan. Tetapi masalahnya terlalu banyak orang yang mencari kesempatan mendulang rupiah dari pencalonan Prabowo. Mereka-mereka ini berharap kecipratan fulus kampanye dari keluarga Prabowo yang terkenal kaya raya dan itu sudah pasti kecipratan. Masih ingatkan salah satu petinggi partai yang dilempar uang oleh Prabowo Subianto dalam pilpres 2009 kemarin?
Siapapun yang menang (Prabowo Hatta atau Jowowi Kalla), tukang becak tetaplah mengayuh becak, penyapu jalan tetap menyapu jalan, buruh tetap menjadi buruh, cewek psk tetap akan melayani tamu, pemulung mesti berdiri lebih awal lagi, dst. Apanya yang berubah? Koruptor akan tetap ada dan polisi tidak berkutik kecuali besar hati mampu menangkap dan membongkar bandar judi. Sesuatu yang bikin galau rekan-rekan sesama polisi-polisi di US, Malaysia, Singapore, Filipina dan beberapa negara lainnya. Namun sebagai warga negara yang baik maka kita harus memilih. Jika tidak mencoblos maka kita tidak boleh mengeluh, mengumpat, mengkritik apalagi hingga mencaci maki salah satunya selama 5 tahun mendatang. Lho, Anda tidak milih kok mau kritik? Jika ingin mengkritik maka ikutlah mencoblos tanggal 9 Juli 2014 nanti. Jika golput maka membisu ialah emasnya. Itu gres namanya bertanggungjawab, proporsional dan profesional.
0 comments:
Post a Comment