Home » , » Betting Dengan Teknik Melipat Taruhan

Betting Dengan Teknik Melipat Taruhan

Jurus atau teknik melipat taruhan sangat powerful tetapi harus hati-hati dipergunakan. Bettor yang bermodal cekak sebaiknya tidak menggunakan teknik ini.
Dalam semua bentuk taruhan atau spekulasi baik itu sportsbook, kasino (bakarat, sicbo, tiger dragon, rollet), togel, dsb.. entah yang online atau offline, kita pasti mengenal ada banyak teknik atau taktik untuk meraih untung. Maksud "meraih untung" di sini yaitu mengambil selisih sekian persen profit (gain) dari bentuk taruhan tersebut. Harus dipahami bahwa meraih untung ini tidaklah selalu berkonotasi menjadi kaya raya. Jangan hingga salah berpikir. Soal kaya raya atau tidak, itu bukan semata-mata tergantung pada taktik atau teknik mencari uang melainkan juga harus dibarengi dengan hidup hemat serta kerja keras. Percuma sehari menang Rp 10 juta tetapi menghabiskan Rp 15 juta. Lama-lama juga bakal bangkrut.

Kali ini kami akan membagikan sebuah teknik yang dinamakan "teknik melipat" atau "jurus melipat". Teknik ini dianggap paling manjur dan powerful dan banyak disukai petaruh bola. Benarkah teknik ini manjur? Seperti apakah dipergunakan? Kapankah dipergunakan dan bisakah kita mengadopsinya dalam betting sepakbola? Berikut di bawah ini akan kami jelaskan secara lengkap.
 

Teknik melipat taruhan yaitu melipatgandakan taruhan ketika mengalami kekalahan. Kalau tidak kalah maka tidak perlu melipatgandakan nilai taruhan. Berapa kali jumlah kekalahan gres boleh melipat? Pada prinsipnya begitu pertama kali kalah maka kita melipat taruhan. Bagaimana kalau terus kalah, hingga kapan harus melipatnya? Tergantung kepada kekuatan modal dan target dari si pemain (bettor) itu sendiri. Tiap orang berbeda-beda. Makin besar modal yang dimiliki maka makin banyak jumlah kekalahan yang mampu ditolerin. Sekali lagi, jangan pernah menggunakan teknik ini kalau modal tidak mencukupi.

Tidak ada teknik apapun yang mampu menggaransi 100% bahwa penggunanya akan sukses. Ini terlalu gegabah apalagi untuk industri bola yang super kompleks. Meski demikian secara ilmu matematika dan probabilitas, teknik melipat ini memenuhi unsur lebih dari cukup untuk menjebol brankas bandar bola. Selain itu semua ini masih sangat tergantung pada pola pikir dan ambisi si petaruh tersebut. Teknik kalau dikombinasikan dengan mental yang jelek, jadinya juga bakalan jelek. Sebab aplikasi dari tiap-tiap orang berbeda-beda. Ibarat mencar ilmu naik motor, semua mampu naik motor dengan mencar ilmu perlahan-lahan namun yang mengalami kecelakaan tentu dikembalikan kepada masing-masing individu. Dalam taruhan bola mungkin faktor "keserakahan" menjadi biangnya.

Contoh Teknik Melipat Taruhan

Teknik melipat hanya manjur untuk taruhan yang hanya memiliki 2 probabilitas. Semakin banyak probabilitasnya maka semakin jauh keberhasilannya. Biar lebih mudah dipahami, kita ambil pola permainan togel atau bakarat yang hanya memiliki 2 probabilitas. Misalnya untuk taruhan jenis: GANJIL/GENAP, BESAR/KECIL, BANKER/PLAYER. Hanya ada 2 pilihan. Begitu kita bertaruh untuk posisi misalnya "genap" lalu kalah, kita lipat untuk periode berikutnya masih di posisi "genap", begitu seterusnya. Secara matematis, tidak mungkin sebuah angka akan terus bertahan di posisi ganjil. Suatu ketika akan keluar angka genap dan ketika itulah kita menang.

Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa nilai taruhan pada ketika melipat selalu harus lebih besar dari nilai taruhan yang kalah sebelumnya. Jika tidak demikian, kita tidak akan menerima keuntungan apa-apa, hanya berjalan di daerah atau bahkan merugi. Contoh misalnya:

50 <== ganjil
50 <== genap
50 <== ganjil
50 <== genap
50 <== ganjil
50 <== genap
dst...

Meski pola pingpong menyerupai di atas jarang terjadi tetapi kalau terjadi maka kita tidak menerima apa-apa. Hari ini buntung, besok untung, lusa buntung, lusa berikutnya untung, dst. Ini namanya buang-buang waktu dan energi. Boleh dibilang kita masih minus karena kalah di uang kei. Sebab setiap kali kalah, bandar memungut sejumlah uang komisi.

Sekarang perhatikan pola menyerupai misalnya:

50 <== banker
50 <== banker
50 <== banker
50 <== banker
50 <== banker
50 <== banker
dst...

Bagaimana kalau polanya menyerupai di atas? Apakah kita masih untung? Kalau yang ini justru lebih rugi alasannya kita sudah kalah (50 x 5) = 250 sementara gres menang di periode ke-6. Setelah dikurangi (250 - 50) maka kita masih rugi 200. Makara tidak boleh bet dengan nilai tetap. Makanya disebut "jurus melipat". Ada nilai yang dilipat setiap kali kalah.

Perhatikan polanya yang benar menyerupai ini. Kita kesampingkan dulu uang kei yang ditetapkan:

50 <== Barca
100 <== Barca
200 <== Barca
400 <== Barca
800 <== Barca
1,6 jt <== Barca
dst...

Artinya kita selalu bertaruh untuk klub Barca baik di posisi kandang atau tandang. Pokoknya kalau Barca main, kita pegang mereka. Anda perhatikan selalu ada nilai taruhan yang dilipat kalau kalah. Selisihnya kurang lebih 50 dan itulah nilai keuntungan yang ingin kita petik. Makara targetnya hanya 50 saja. Kalau mau targetnya lebih ya polanya menyerupai di bawah ini:

50 <== Barca
100 <== Barca
300 <== Barca
900 <== Barca
2,7 jt <== Barca
8,1 jt <== Barca
dst...

Dengan pola ini, setiap kali kalah maka kita akan meraih untung 2x lipat dari nilai kekalahan tersebut. Ini tentu jauh lebih oke. Namun sayangnya modal yang diharapkan juga jauh lebih besar. Lihat saja total semuanya kalau ternyata Barca masih jebol di periode ke-6. Tinggal dijumlahkan saja antara yang pertama dengan yang kedua. Sama menyerupai praktek urusan ekonomi atau kasus korupsi. Mau untung besar ya perbesar modal, mau dapat proyek lebih gede yang sogok semakin gede ke makin banyak pejabat.

Sedikit Catatan

Harus diingat bahwa teknik melipat ini hanya berlaku untuk permainan yang memiliki 2 probabilitas (50 : 50). Kita mampu bermain untuk posisi sangkar atau tandang di luar nilai handicap yang diberikan untuk kedua tim tersebut. Pastikan modal mencukupi untuk teknik melipat ini. Jika startnya terlalu besar, mampu kita mulai dengan nilai kecil menyerupai Rp 25 ribu atau Rp 50 ribu. Sekali lagi ini dikembalikan kepada eksklusif kita masing-masing. Memang diharapkan banyak olah otak untuk mencermati taruhan bola.

Pertimbangkan juga mengenai nilai kei yang dikenakan oleh bandar bola setiap kali kita kalah. Hitung ulang bagaimana harus menyiasatinya di bet berikutnya. Untuk taruhan bola, kami tidak anjurkan melipat hanya untuk satu klub saja meskipun itu klub papan atas. Meski memang klub papan atas jarang gagal beberapa kali berturut-turut. Ini hanya untuk mencegah saja karena segala kemungkinan mampu terjadi. Klub tersebut menang bola tetapi petaruh kalah uang. Kami lebih menyarankan bet dengan melihat pergerakan odds untuk semua pasaran taruhan bola yang ada tanpa melihat nama klub. Semoga mampu kami kupas di lain kesempatan.

Semoga bermanfaat!


0 comments:

Post a Comment