Sebulan tanpa dongeng dan goresan pena ihwal sepakbola. |
Hampir satu bulan blog prediksi bola profesional tidak diupdate semenjak artikel terakhir per 6 November ihwal penipuan scam kontes seo dari globalbola.com. Selain bertujuan menunjukkan pelajaran kepada penyelenggara program kontes, juga alasannya memang kami kesulitan atau kekurangan waktu untuk mengupdate blog kesayangan bersama ini. Mengapa kami mampu yakin artikel tersebut akan menunjukkan pelajaran berharga kepada admin globalbola.com atau mungkin distributor bola lainnya yang tidak memenuhi janjinya? Karena trafik bulanan blog ini tembus ratusan ribu pageview dan suatu hari akan meningkat menjadi jutaan pageviews. Dari semua pencarian soal taruhan bola atau istilah bola biasanya akan lari ke sini. Anda pun menjadi ketagihan dan pasti selalu ke sini mencari informasi terbaru bukan?
Tentu saja artikel di halaman paling atas akan disantap dan dilahap habis oleh setiap pembaca. Apa yang ditulis baik akan diikuti, apa yang ditulis meragukan akan diwaspadai, apa yang ditulis jelek akan dihindari, dst. Makanya jangan pernah mengelabui yang namanya blogger atau penulis. Senjatanya memang bukan machine gun yang mampu memuntahkan peluru tajam tret...tet...tet...tet...melainkan hanya sebatang pena. Kalau di dunia maya mungkin senjatanya hanyalah modem koneksi internet dan komputer. Tetapi daya ungkit atau musnahnya mampu berdampak luar biasa.
Daya Ungkit Penulis atau Blogger
Mengapa kami mampu berkata bahwa daya ungkit atau daya pemusnah seorang penulis mampu luar biasa besar? Karena mereka mewartakan sesuatu yang memang diperlukan manusia. Manusia butuh informasi. Tanpa informasi semua insan menjadi buta sekalipun mampu melihat dan menjadi tuli sekalipun mampu mendengar. Tanpa hasil goresan pena maka semua mobil, alat listrik bahkan pesawat tidak mampu dioperasikan. Segala sesuatu butuh yang namanya buku panduan. Minimal untuk yang pertama kali mempelajarinya. Tanpa ada yang ditulis maka Google pun tidak ada gunanya.
Contoh paling kasatmata lihat saja keunggulan profesi wartawan atau reporter. Hanya ada dua pekerjaan dan profesi yang mampu menyusup ke semua bidang kehidupan bahkan dunia jetset atau dunia malam yakni: polisi dan wartawan. Diskotik paling takut sama yang namanya polisi dan wartawan. Polisi ditakuti alasannya mampu merazia yang bikin pengunjung sepi dan akibatnya tutup. Wartawan ditakuti alasannya biasanya mengiringi polisi dan mampu bikin heboh dengan beritanya. Akhirnya diskotik dikecam masyarakat dan ujung-ujungnya juga tutup. Wartawan dan polisi bebas masuk ke hampir semua wilayah.
Lucunya, bahkan polisi atau pejabat itu sendiri enggan berhadapan face to face sama wartawan. Tak heran kalau sebuah kendaraan beroda empat dicantumkan stiker "PERS" jarang mau dirazia polisi. Kalau tidak percaya lihat pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) baru. Semua wartawan atau reporter apalagi dari media massa terkenal pasti jadi atau keluar kartu SIM mereka. Tinggal foto. Biasanya wartawan diperlakukan spesial selain anggota TNI, polri, pejabat negara atau PNS. Kalau rakyat biasa jangan pernah berharap kecuali lewat calo yang sudah kerjasama sama petugas di dalam. Kalau tidak mau lewat calo bisa-bisa uji teori 3x pun belum tentu lulus hingga uji teori 5x. Polisi hingga aib sendiri kalau tidak meluluskan kita alasannya mukanya sama terus dan sudah 5x. Bagi yang merasa benar silakan tersenyum sendiri.
Mengapa wartawan atau reporter paling ditakuti? Sebab kalau macam-macam bisa-bisa besok pagi sudah masuk koran atau Seputar Indonesia. Ditonton atau dibaca ratusan juta pasang mata sewaktu sarapan pagi atau minum kopi. Ujung-ujungnya telepon kantor atau ponsel pribadi gubernur, kapolda, kapolri bahkan presiden yang dipegang ajudannya mampu hang alasannya sms yang masuk atau lowbat alasannya ditelepon rakyat. Komplain, amukan, cibiran, desakan bahkan caci maki dan sumpah serapah mampu dilontarkan semua penonton atau rakyat yang kecewa atas informasi tersebut. Apakah dari jutaan sumpah serapah tidak ada satu pun - istilah kasarnya - dikabulkan Yang Mahakuasa yang maha kuasa? Mengerikan sekali bukan?
Siapa yang mau disumpahi atau dijadikan sasaran caci maki dan komplain? Ujung-ujung pejabat yang berkasus pribadi dipindahkan dengan alasan mutasi, tour of duty, dsb. Padahal memang alasannya diberitakan buruk oleh wartawan. Paling ditakuti yaitu dipindahtugaskan ke daerah-daerah yang masih menyimpan bara konflik bersenjata menyerupai di Papua atau Aceh. Tidur dan bermimpi mengagumkan tiap malam pun bisa-bisa berdiri sudah di alam lain. Kaprikornus jangan pernah meremehkan seorang penulis.
Semua perang di muka bumi ini atau pembantaian umat insan bahwasanya bukan alasannya senjata. Lebih tepatnya alasannya pena. Hanya alasannya kitab suci ditulis oleh insan maka hingga sekarang insan saling bunuh membunuh dan mencurigai atas dasar agama. Padahal yang dijadikan patokan sebuah agama yaitu hasil karya insan itu sendiri lewat goresan pena tangan. Membaca karya yang buruk akan membuat kita menjadi lebih buruk, membaca karya yang baik akan membuat kita menjadi lebih baik. Atas dasar karya Adolf Hitler yang berjudul Mein Kampf, maka jutaan orang Yahudi dibantai yang dikenal dengan sebutan "holocaust". Belum lagi alasannya karya Josef Stalin, Karl Marx, dsb...
Kesimpulannya: jangan pernah bermain-main dengan penulis atau blogger. Bisa-bisa dikeroyok bersama untuk dibaca semua orang di dunia maya. Sebulan tanpa dongeng bola ini bukan berarti tidak ada hal-hal gres yang seru untuk dibagikan. Mau tahu apakah itu? Jangan lewatkan ulasan berikutnya yang dijamin seru!
0 comments:
Post a Comment