Home » , » Wawancara dengan Petaruh Bola

Wawancara dengan Petaruh Bola

Wawancara kecil seputar bola.
Secara iseng kami mewawancarai beberapa orang yang suka bertaruh judi bola - kalau memang Anda lebih suka menyebutnya sebagai "judi"-, namun bagi kami yaitu hiburan, permainan otak sekaligus investasi layaknya orang bermain saham atau valuta asing. Ada yang mampu diamati dan perhatikan. Bukan sekadar bet sana bet sini, bet kanan bet kiri, bet atas bet bawah melainkan mempelajari sesuatu yang logis gres melaksanakan betting untuk mencari untung. Bukan sekadar mencari kemenangan atau mengalami kekalahan. Mencari untung!

Tujuan wawancara sederhana ini tentu saja ingin mengetahui soal "seberapa lama atau seberapa banyak waktu yang dibutuhkan" seseorang untuk menguasai industri taruhan bola ini. Namun karena topiknya terlalu serius kesudahannya wawancara ini melebar ke mana-mana. Ada banyak yang mampu ditarik dan dipelajari namun kami ambil konklusinya saja di bawah ini. Silakan dipelajari, direnungkan dan jadikan pemetaan untuk keperluan masing-masing.


Secara umum kami mengelompokkan orang-orang yang kami wawancarai ini kurang lebih mewakili profesi-profesi sebagai berikut:
  • Semi pengangguran usia renta dengan kondisi keuangan cukup bagus.
  • Karyawan profesional dengan gaji sekitar Rp 15 juta per bulan.
  • Wiraswasta memiliki perjuangan sendiri.
  • Bos pemilik saham di sebuah perusahaan.

Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kerja alias pengangguran paten. Tipe pertama yang semi pengangguran itu artinya orang tersebut punya pekerjaan tetapi bukan pekerjaan tetap. Istilahnya "job on call" tapi bukan gigolo loh. Latar belakang ekonomi keluarganya cukup berada dan mungkin inilah yang membuatnya bekerja sesuai hobynya dan berdasarkan panggilan saja.

Kenal taruhan bola dari teman

Semuanya berkata bahwa kenal yang namanya 'taruhan bola' yaitu lewat sobat alias pergaulan. Lama-lama jadi tertarik dan kesudahannya kecanduan.

Rata-rata kalah bertaruh bola

Ya benar, semuanya berkata bahwa mereka kalah dalam bertaruh bola. Ada menang dan ada kalah tetapi secara total keseluruhan masih minus alias kalah. Bahkan ada satu orang yang bangkrut. Dari yang awalnya naik kendaraan beroda empat mercedes benz kesudahannya sekarang hanya naik suzuki apv. Keluarga hampir hancur berantakan.

Bertaruh bola di atas 4 tahun

Kami sempat bertanya sudah berapa lama terjun ke dunia taruhan bola. Ada yang puluhan tahun, delapan tahun dan lima tahun. Namun secara umum di atas 3 tahun. Ini mengambarkan bahwa dunia ini memang membutuhkan waktu untuk belajar. Kami desak lagi seberapa lamakah waktu yang diharapkan oleh seorang pendatang gres (new comer) untuk mampu menguasai industri ini dengan baik? Jangan kaget jikalau ditarik kesimpulan:
"Minimal 2 animo bola!"
Setelah kami tanya mengapa harus 2 animo liga (2 tahun), dijelaskan bahwa taruhan bola tidaklah semudah yang dipikirkan. Harus mengerti mengapa pasaran bola mampu dibuka menyerupai ini, kalau sangkar voor 0,5 lalu tamu kena kei harus menyerupai apa dan begitu sebaliknya, apa itu international friendly, mengapa kalau international friendly U19 atau U16 selalu bergantian ngegolnya, apa itu bola cacing, apa itu handicap jebakan bandar, apa maksudnya bandar bola menyimpan gol, isu seputar pemilik klub Manchester United dan Everton, dsb..dsb. Sangat banyak sekali yang dijabarkan tetapi susah untuk dijelaskan. Tetapi lewat blog prediksi bola ini kami akan menularkannya sedikit demi sedikit. Dengan begitu waktu yang 2 tahun tersebut mampu disingkat menjadi setidaknya 6 bulan atau satu animo liga. Kecuali Anda tidak serius berguru atau ndeso maka mungkin butuh 2 tahun atau lebih.

Sebenarnya tergantung kecepatan Anda sendiri untuk berguru dari semua bahan yang sudah kami tuliskan ini. Mungkin mampu jadi hanya satu ahad atau bahkan satu dua hari. Itulah salah satu tujuan kami merintis blog ini biar lebih memudahkan kita berguru dan bermanfaat. Yang pasti memang membutuhkan waktu untuk menganalisa dan berguru banyak hal.

Bertaruh bola secara online dan offline

Mungkin karena faktor usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda maka tidak semuanya bertaruh bola secara online. Ada satu orang yang bertaruh bola lewat sms ke bandar bola di darat; tiga lainnya memiliki kenalan bandar bola di darat dan juga memiliki akun betting online. Untuk taruhan online tidak ada yang menggunakan mobile site melainkan hanya WAP site. Kami lihat perangkat yang mereka gunakan rata-rata hanyalah ponsel biasa dan blackberry. Makara mampu dimaklumi.

Sbobet Ranking Pertama

SBOBET menduduki ranking pertama sebagai daerah mereka bertaruh bola. Urutan kedua yaitu IBCBET. Semuanya pernah bermain di SBOBET dan IBCBET, tapi hanya 2 orang yang pernah mencoba M88 dan 188BET. Sementara satunya lagi tidak mengenal 188BET sama sekali. Makara untuk label-label bandar bola online lainnya rasanya tidak dikenal, kurang terkenal atau memang masih gres sebagai pendatang baru. Selain itu mungkin karena mereka mendaftar lewat kenalan sobat maka tidak perlu menyetor deposit, sementara M88, 188BET harus menyetor deposit.

Kemungkinan bola memang diatur

Ini yang sempat bikin kaget. Meski bukan sebuah kebenaran atau patokan namun rata-rata pernah menarik kesimpulan yang sama bahwa isu pertandingan bola diatur mampu saja memang benar adanya. Bisa saja ini yaitu efek dari info terbongkarnya jaringan judi internasional yang mengatur skor sepakbola beberapa waktu lalu. Namun mampu juga karena berguru dari pengalaman bertaruh bola sekian tahun. Makara indikasi hal-hal gila sering terjadi di adu pertandingan sepakbola.

Bola mampu menang tetapi insan serakah

Kami juga bertanya: jikalau kalah terus atau total ujung-ujungnya kalah, mengapa masih ingin bermain bola? Mereka berkata bahwa bukan soal kalahnya alasannya yaitu bola memang mampu menghasilkan uang. Yang bikin celaka yaitu insan itu serakah. Sudah menang di awal namun berhubung saldo masih banyak maka terus melaksanakan betting sampai kesudahannya ludes. Makara kekalahan itu bukan karena tidak mampu menang bola tetapi karena tidak mampu menguasai diri. Untuk itulah mereka masih akan terus bermain bola. Salah satunya pernah menang dalam sehari Rp 176 juta dan salah satunya lagi pernah kalah Rp 300 juta dalam semalam. Itu sekadar rekor saja untuk hasil wawancara kami ini. Mungkin di daerah lain ada yang menang lebih banyak atau kalah lebih banyak juga.

Masih terus bertaruh bola

Tidak semua menarik kesimpulan ini dan tidak semuanya sama. Ada yang sekarang berhenti tetapi kami curiga berhentinya ini karena memang sedang tidak punya uang kontan untuk diputar. Lain ceritanya jikalau sudah punya uang nanti. Tetapi secara umum semuanya akan tetap bertaruh bola. Beberapa membuat sejumlah pengecualian atau kesepakatan seperti: kumpulin modal dulu, tidak akan lagi menggunakan uang belanja atau penghasilan utama untuk bertaruh bola, stop dulu sampai menemukan ilmu yang lebih paten, akan terus berguru sampai tiba waktunya untuk masuk kembali menguras brankas bandar bola, fokus bekerja dan berkarir sedangkan bola gres dipelajari di hari weekend, bertaruh hanya untuk liga-liga tertentu atau klub-klub tertentu saja, akan menjadi smart player, dsb.

Kurang lebih itulah beberapa kesimpulan yang mampu kami dapatkan. Benar atau tidak, kembali Anda nilai sendiri. Jika mampu mewakili apa yang kita rasakan rasanya memang benar adanya hasil wawancara ini. Seperti kami katakan dari awal bahwa kami hanya ingin mencari dan menemukan soal "waktu" tersebut. Makara butuh pengalaman sekitar dua animo mengamati industri ini. Bukan perkara mudah dan jangan coba-coba bagi yang gres belajar. Semoga kehadiran blog ini mampu memangkas waktu yang begitu panjang dan lama tersebut. Teruslah berguru untuk mencari banyak sekali peluang dan segala kemungkinan.
 

0 comments:

Post a Comment